Hanya kepada Allah Kusampaikan Aspirasi Sejati

Aspirasi, menurut bahasa berarti perhatian mendasar. Sedangkan menurut terminology ma’rifat, aspirasi memiliki makna perhatian menyeluruh serta mendasar hingga terdalam hati pada Sang Khalik, Allah ‘Azza Wa Jalla, baik pada pergerakan lahiriah maupun bathiniah. Semua itu akan terdimensikan sebagai bukti kehakikian diri akan tujuan hidup masing – masing, dengan atas kehendak Allah. Perhatian yang dimaksud tidak hanya bersifat lahiriah melalui pijakan syariat yang mantap dan taat, tetapi pada dasarnya adalah keteraturan diri ( lahir dan bathin) untuk selalu sadar akan Allah dan hanya memfokuskan diri kepada – Nya pula.

Aspirasi termunculkan bersama dengan pergerakan Muroqobah diri, dimana lingkupnya terkokohkan oleh tekad kuat dalam pencapaian diri kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, dengan atas kehendak Allah. Namun adakalanya aspirasi muncul karena adanya motivasi bathiniah yang kuat dalam memacu gerak kendali diri guna meraih tujuan sejati dalam berkehidupan di dunia hingga di akherat kelak. Munculnya motivasi bathiniah tersebut menampakkan makna tersirat dari asma Al Quddus Nya, yang menjadikan murni pada setiap dimensi yang mencakup sebuah nilai aspirasi diri.

Berkaitan dengan Muroqobah, sebuah aspirasi yang termotivasi secara murni dengan penuh kesadaran diri akan Allah, akan mencapai sebuah tingkat pemahaman Muroqobah yang murni pula, dengan atas kehendak Allah. Hal yang demikian, seringkali menjadi cita – cita para cendikiawan Muslim yang menginginkan sebuah kedekatan suci pada Sang Maha Suci, allah SWT.